Welcome to my Blog

Rabu, 17 Desember 2014

Manajemen Record


BAB I
Pendahuluan
            Adminitrasi merupakan domain ilmu kearsipan. Dalam kegiatannya dengan konsep kontinyum dokumen, arsip statis merupakan kelanjutan dari arsip dinamis sehingga masalah adminitrasi arsip statis sedikit disinggung dalam makalah ini uyang menekankan pada manajemen arsip dinamis.
            Dari sekian banyak arsip dinamis yang dimiliki badan korporasi, hanya sejumlah kecil saja yang memiliki nilai historis permanen, berkisar antara 1 sampai 5%. Penentuan mana arsip dinamis  yang akan disimpan dan dimusnahkan  yang sudah ditentukan pada jadwal retensi arsip (bab 18).
            Arsip mendokumentasikan mengapa sebuah badan korporasi dibentuk, apa prioritasnya, siapa tokoh yang berpengaruh, mengapa badan korporasi berhasil atau gagal, bagaimana perkembangannya, bagaimana bdan korporasi menerima dan menyesuaikan dengan tehnologi baru, bagaimana menyesuaikan diri dengan pasr yang berubah dan bagaimana badan korporasi  melihat dirinya sendiri, misalnya cikup besar atau korporasi dan pemahaman tentang pentingnya tanggung jawab bersama di antara orang-orang yang terlibat dalam manajemen arsip.

  BAB II
ISI
Arsip Statis
2.1  Adminitrasi Arsip Statis                  
a.       Penaksiran Arsip Statis
Admintrasi arsip merupakan domain Ilmu Kearsipan. Dalam kaitannya dengan konsep kontiyum dokumen, arsip statis merupakan kelanjutan dari arsip dinamis.
Arsip yang dilestarikan meliputi informasi tentang karyawan, gerakan karyawan, data biografis tokoh dalam badan korporasi.
b.      Pemilhan arsip dinamis
Ada pun pertimbangan yang diperlukan dalam menentukan arsip dinamis yang akan disimpan permanen di depo arsip:
·         Apakah fungsi arsip semata-mata alat adminitratif belaka?
·         Apakah koleksi arsip hanya untuk orang dalam saj?
·         Apakah arsip tersebut terbuka untuk penelitian dan orang lain yang merekam peranan badan korporasi di masyarakat saja yang dikumpulkan?
·         Apakah arsip pribadi pimpinan badan korporasi juga dilestarikan?

c.       Isi arsip Dinamis
Pemilihan arsip dinamsis terbagi atas dua fase kegiatan:
·         Menentukan unit admintratif yang paling banyak menghasilkan arsip dinamis diperlukan untuk kepentingan badan korporasi.
·         Menetukan arsip dinamis yang akan dilestarikan

d.      Jenis Arsip Statis
Umumnya arsip statis disimpan berupa kertas. Tapi, tidak semua arsip statis yang di simpan pada kertas  saja karena arsip mencerminkan perkembangan historis sebuah badan korporasi terdiri atas tiga bagian jenis arsip.
Walt Disney Production menyimpan tiga jenis arsip yang dibagi menjadi arsip bisnis, kreatif, dan produk.

e.       Penentuan nilai Informasi
Penaksiran arsip dinamis yang akan dipilih sebagai arsip statis ditentukan pula oleh nilai informasiyang tekandung dalam arsip dinamis. Nilai arsip dinamis terbagi dua yaitu nilai rujukan (referens) dan nilai penelitian.

2.2  Tanggung jawab adminitrasi Arsip
Adminitrasi arsip yang efesien mensyaratkan pertanggung-jawban pelestarian sejarah badan korporasi dan pemahaman tentang pentinnya tanggung jawab bersama diantara orang-orang yang terlibat dalam manajemen arsip.
a.       Penempatan
Penempatan tanggung jawab bagi program manajemen arsip tidak jelas batasannya. Dalam hal tersebut terdapat 3 aliran menyangkut siapa yang memiliki tanggung jawab dan wewenang akhir atas pembentukan dan pembinaan program arsip.
1.      Aliran pertama berpendapat bahwa manajemen arsip dinamis merupakan merupakan satu unsur dari sistem manajemen arsip dinamis yang komprehensif, sehingga tanggung jawab ddan wewenang berada pada manejer arsip dinamis.
2.      Arsip paris memilki tanggung jawab  dan wewewnang untuk mengatur sistem total, mulai dari penciptaan arsip dinamis sampai dengan penyimpanan arsip dinamis.
3.      Perlu pembedaan yang jelas menyangkut fungsi yang ada antara seseorang arsipapris yang bergerak dalam bidang arsip dinamis.

b.      Koordinasi
Ketiga pembagian tanggung jawab dan wewenag menyangkut arsip dinamis dan arsip statis memerlukan berbagai tanggung jawab yang memerlukan koordinasi., kerja sama, dan komunikasi diantara manejer arsip dinamis  dan  arsiparis.

2.3  Penyimpanan Arsip dinamis
a.      Penyusunan arsip statis
Arsiparis mengikuti dua prinsip yaitu :
1.       prinsip provenans, adalah arsip unit tertentu dalam sebuah badan korporasi tetap dipertahankan sebagai kelompok terpisah, bukannya dijadikan satu dengan arsip sejenis dari unit lain.
2.      dan prinsip original order melestarikan arsip dinamis dalam tata susuanna yang sama dengan susunan yang digunkan pada kontrol asal
  

2.4  Persiapan
Pemilihan metode yang tepat untuk persiapan dan penyimpanan arsip merupakan langkah penting untuk keteraihan dan penggunannya pada masa  mendatang.

a.      Persiapan Arsip Statis
Arsip statis yang diterima harus disiapkan untuk disimpan. Semua klip logam dan staplas yang ada pada arsip tersebut dibuang, kecuali jika klip dan staplas tersebut anti karat.  Karet gelang pun harus disingkirkan.  Kopy duplikat arsip dimusnahkan, kemudian surat dikeluarakan dari amplop dan tidak dilipat.  Arsip statis yang berada dalam kondisi buruk dicatat untuk diperbaiki.  Tape tidak boleh digunakan.

b.      Peralatan
Menyimpan arsip statis dalam filing cabinet tidak disarankan.  Folder dalam filing cabinet sering  macet dan penelusuran folder mempercepat kerusakan, terlebih lagi dokumen tersebut mudah melengkung.  Disamping itu filing cabinet harganya mahal, tidak luwes, makan tempat dan kondusif terhadap temu balik yang lamban.  Lemari baja lebih cocok  untuk menyimpan dokumen.  Beberapa dari dokumen tersebut tentu memerlukan perlengkapan simpan khusus, misalnya lemari kaca tertutup untuk melindunginya dari debu atau tangan manusia.  Arsip tidak dapat disimpan di rak kayu karna besar peluang adanya terporoksida damar yang dapat menyebabkan kerusakan pada arsip tersebut.

c.       Sistem Deskripsi Arsip Atatis
Terdapat bermacam-macam metode deskripsi koleksi arsip, metode tersebut tergantung pada besar kecilnya arsip serta materi arsip digunakan.  Alat bantu temu (finding aid) di desain sesuai dengan kebutuhan khusus masing-masng koleksi.  Banyak dari arsip bisnis menggunakan kartu katalog karana dapat mencakup entri subjek, entri judul dan seri.

2.5  Konservasi
            Dokumen kertas merupakan sebagian besar cantuman arsip. Usia kekuatan kertas dapat diperpanjang dan dapat dipertahankan tanpa tergantung pada kualitas kertas.
1.      Pengawasaman (deadisifikasi) kertas
Keasaman kertas diukur dalam skala pH.  Skala pH merupakan skala numeric sembarang berjulat dari 0 samapai 14 yang mengukur keasaman dan keaslian kealkalian kertas.
ASAM                                                   BASA

























































   0        1       2       3        4       5       6                 8        9      10      11      12   13    14                                                                        7 (Netral)
                                                            Gambar 19.2 Skala pH
Alkali merupakan substansi yang ditambahkan pada kertas untuk meletralisir asam.  Karana skala tersebut merupakan skala logaritma,setiap nomor merupakan peningkatan 10 kali dalam perubahan kesaman atau kealkalian.  Misalnya bacaan pH 4 menunjukan bahwa pada titik pH 4 keasamannya 10 kali lipat dibandingkan dengan titik pH 5.  Keasaman pada titik pH 4 adalah 100 kali lipat dibandingkan dengan titik pH 6.
2.      Laminasi
Laminasi adalah metode pelestarian cantuamn dengan cara menutup panas, dan telah digunakan sejak tahun 1930-an.  Proses laminasi menggabungkan kertas antara dua lembar asetat selulosa.  Untuk melaksanakn laminasi memerlukan keterampialan penyiapan cantuman untuk dilaminasi serta proses laminasi itu sendiri.  Cantuman harus dibersihkan, diawaasam, dan dikeringkan sebelum dilaminasi.  Untuk laminasi jangan menggunakan film plastic yang tersedia di took karna film plastic tersebut akan mengerut serta merusak cantuman yang akan dilaminasi.
            Laminasi asetat selulosa dianggap buakn teknik preservasi yang baik karna adanya kelemahan sebagai berukut:
  1. Panas serta tekanan terhadap cantuman pada waktu proses laminasi akan merusak arsip statis.
  2. Kertas yang dilaminasi akan tetap rusak dan materi pelapis akan juga rusak dan mungkin berakibat pada dekomposisi produk kertas.
  3. Mengubah arsip statis cantuaman yang sudah di laminasi sulit dilakukan.
3.      Pengapsulan
Pengapulan atau encapsulation adalah proses menyimpan dokumen diantara lembaran film polyester dan menutup rapat bagian tepi dengan tape.  Proses ini tidak tidak memerlukan keterampilan, perlengkapan kusus maupun bahan kimia.  Film polyester tidak melekat kedokumen.  Film polyester membungkus dokumen guna melindungi dokumen.  Setelah film terbungkus dalam film polyester, mK dokumen tersebut dapat di foto copy, dimikrofilm.  Jika dianggap tidak perlu, film polyester dapat dibongkar.  Sebelum dimasukkan ke bungkus film polyester sebaiknya dokumen diawasam terlebih dahulu.
c.       Mikrobentuk
            Mikrobentuk dalam Bahasa inggris disebut microform artinya mengubah bentuk dokumen asli ke bentuk lebih kecil dalam media film sehingga disebut Mikrobentuk.  Media baru tersebut dapat berupa Mikrofilm, Mikrofis dan Mikrolegam.  Copy Mikrofilm asli disimapn di arsip, demikian pula dokumen aslinya, sedangkan yang di gunakan untuk pemakai umum adalah Mikrofilm positif yang telah digandakan.
2.6 Ruangan Penyimpanan
            Kondisi ruangan yang tepat merupakan hal penting bagi cantuman arsip.  Sewaktu merencanakan penyimpanan cantuman arsip, hal yang di pertimbangkan adalah konstruksi gedung, control keamanan, control suhu dan kelembaban cahaya dan alokasi ruang.
a.      Gedung
            Gedung yang menyimpan arsip harus tahan kebakaran artinya konstruksi gedung harus mampu menahan kebakaran selama 3 jam sebelum roboh. Hal tersebut meliputi tembok yang tahan api, system penanganan asap, alaram asap dan adanya sirkulasi udara yang baik juga sangat diperlukan dalam gedung penyimpanan arsip.  Di beberapa gedung bahkan dipasang filten polutan guna mencegah polusi dari lingkungan sekitar.  System pengamana fisi juga harus tersedia seperti pagar tembok dan pintu.
b.      Control Suhu dan Kelembaban      
            suhu dan kelembaban yang terkendalimembantu kelestarian arsip.  Suhu yang baik untuk arsip adalah 18˚ samapai 21˚ Celsius, kelembaban yang dianjurkan ialah 45 sampai 50%.  Dengan demikian gedung arsip di Indonesia harus menghabiskn biaya pengatur kelembaban karna angka kelembaban di Indonesia sangat tinggi, sekitar 80-90%.
c.       Cahaya
            Radiasi ultraviolet (UV) dan cahaya kasat mata aktif akan menyebabkan kerusakan pada cantuman serta mempercepat reaksi kimia.  Radiasi ultralembayung terutama berasal dari sinar matahari dan sinar fluoresen merupakan ancaman bagi arsip bila arsip tidak dimasukan ke dalam kardus atau bungkusan.  Sinar incandesen bukan merupakan ancaman bagi materi arsip serta merupakan cahaya yang di sarankan.
d.      Ruang
            Persyaratan ruanagn bagi fasilitas kearsipan sama saja dengan persyaratan bagi pusat cantuman, baik menyangkut ruangan, pengolahan, kantor, dan rujukan.  Besarnya ruangan yang diperlukan tergantung pada volime dalam gedung, proyeksi akuisisi arsip dan kegiatan rujukan yang ada.


2.7 Akses dan Pengamanan  Arsip Statis
            Untuk pengaman arsip statis perlu dikembangkan dan di implementasikan system pengamanannya.  Pengaman ini mulai dari saat arsip statis di terima, diolah, digunakan oleh peneliti, dan disimpan di rak.  Evaluasi terhadap gedung atau depo arsip mencangkup penilaian atas jendela, pintu dan langit-langit.  System pengamanan mampu menangkal orang yang idak berwewenang masuk untuk memenfaatkan alaram, jari-jari, panel pemantau, atau detector gerakan yang disambungkan dengan alaram jarak jauh.  Ketika menyusun system pengamanan juga mencangkup penyimpanan ditempat lain.
            Dalam hal tersebut hanya Arsiparis yang berwenang yang memiliki akses ke kawasan rakrak tempat arsip disimpan, pengunjung yang dibawa kekawasan penyimpanan hendaknya didampingi, sedangkan peneliti yang menggunakan materi arsip diruang baca selalu dipantau.  Staf pemeliharaan dan pengamanan tidak memperoleh aksrs kekawasan penyimpanan arsip terkecuali didampingi staf yang berwewenang.

2.8  Ancangan Administrasi arsip Statis
            Administrasi arsip statis menyusun prosedur control untuk melestarikan sejarah serta menyediakan wahana untuk menggunakan sejarah dalam cara yang bermanfaat dalam lingkungan bisnis.  Secara historis, terdapat 3 pendekatan pada administrasi arsip statis yaitu pendekatan interens tak berstruktur, pendekatan insteren bersruktur dan pendekatan eksteren.
a.       Pendekatan Interen tak bersruktur
Pada pendekatan ini, seseorang ditugaskan untuk memilih arsip dinamis inaktif yang bernila dan harus dilestarikan serta arsip dinamis inaktif yang tidak memiliki nilai dapat dimusnahkan.Hal ini dilaksanakan berdasarkan kebutuhn untuk menyiangi arsip dinamis inaktif yang ada agar tersedia ruang untuk arsip dinamis yang baru.  Kecenderungan arsip dinamis inaktif tiba lebih awal dari pada pemusnahannya maka pemeliharaan sering dilakukan untuk meningkatkan ruang penyimpanan untuk arsip berikutnya.  Orang-orang yang ditugaskan untuk memilih dan mengambil keputusan menyangkut retensi atau pemusnahan akan menyebabkan keputusan yang tidak taat atas azas dan seringkali mengakibatkan lenyapnya arsip dinamis inaktif yang berharga.
b.      Pendekatan Insteren berstruktur
Pada pendekatan ini, pemilihan dan pemusnahan arsip dinamis in aktif dilakukan sesuai dengan system formalyang di kembangkan oleh badan korporasi yang bersangkutan.  Tujuannya ialah memperoleh arsip bisnis bernilai historis untuk kepentingan badan korporasi.  Di AS pendekatan ini dimulai oleh perusahaan Firestone Tire & Rubber Company tahun 1943 kemudian ditiru oleh perusahaan besar lainnya seperti Eli Lilly and Company, Walt Disny Production, Frod Motor Company, Coca, IMB, Universitas dan badan pemerintah.

c. Pendekatan Eksteren
Pada pendekatan ini, badan korporasi lebih suka melestarikan dan memelihara arsip historisnya ditempatkan pada perpustakaan Universitas, himpunan sejarah dan badan pengumpul lainnya seperti Arsip Nasional.  Pendekatan eksteren memisahkan arsip dinamis pada dua tempat yaitu arsip dinamis aktif disimpan pada badan korporasi yang memilikinya sedangkan arsip dinamis inaktif disimpan di luar badan korporasi.  Semua arsip dinamis inaktif yang disimpan di depo luar jarang digunakan, menumpuk dan biaya penyimpanannya mahal.  Pendekatan eksteren tampaknya cocok untuk perusahaan yang sudah bangkrut.

2.9 Fungsi Arsip Statis
          Arsip dinamis penting, tidak saja penting untuk mempelajari masa lalu tetapi juga dampak pengetahuan masa lalu terhadap pengetahuan masa kini dan mendatang.  Pelestarian dan penyempurnaan pemerintahan, institusi lain dan organisasi, perhimpunan dan peradaban tergantung pada pelestarian dan pemanfaatan yang efisien akan arsip statis.  Ada beberapa fungsi arsip statis diantaranya:
1)      Sebagai memori perusahaan atau perorangan
2)      Untuk pembuktian
3)      Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
4)      Sebagai sumber penelitian, khususnya penelitian sejarah
5)      Untuk keselamatan manusia
6)      Untuk kepentingan masyarakat
7)      Untuk kepentingan pendidikan dan hiburan
8)      Memelihara aktifitas hubungan masyarakat
9)      Arsip statis di gunakan untuk kepentingan politik dan keamanan
10)  Untuk menelusur silsilah
11)  Mempersiapkan sejarah peringatan lembaga atau perorangan
12)  Arsip memberikan sumbangan dalam pembinaan kepribadian nasional serta bermanfaat dalam melindungi warga, hak pribadi, maupun hak lainnya.

BAB III
Kesimpulan
Admintrasi arsip merupakan domain Ilmu Kearsipan. Dalam kaitannya dengan konsep kontiyum dokumen, arsip statis merupakan kelanjutan dari arsip dinamis.
Arsip yang dilestarikan meliputi informasi tentang karyawan, gerakan karyawan, data biografis tokoh dalam badan korporasi.
Pemilihan arsip dinamsis terbagi atas dua fase kegiatan:
·         Menentukan unit admintratif yang paling banyak menghasilkan arsip dinamis diperlukan untuk kepentingan badan korporasi.
·         Menetukan arsip dinamis yang akan dilestarikan
Ada beberapa fungsi arsip statis diantaranya:
1)      Sebagai memori perusahaan atau perorangan
2)      Untuk pembuktian
3)      Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
4)      Sebagai sumber penelitian, khususnya penelitian sejarah
5)      Untuk keselamatan manusia
6)      Untuk kepentingan masyarakat
7)      Untuk kepentingan pendidikan dan hiburan
8)      Memelihara aktifitas hubungan masyarakat
9)      Arsip statis di gunakan untuk kepentingan politik dan keamanan
10)  Untuk menelusur silsilah
11)  Mempersiapkan sejarah peringatan lembaga atau perorangan
12)  Arsip memberikan sumbangan dalam pembinaan kepribadian nasional serta bermanfaat dalam melindungi warga, hak pribadi, maupun hak lainnya.


Daftar Pustaka

Alegheteye, B.G “ The role of archivistsand cusdodians,” Archives and      manuskripts, 7, 1978: 110-14.
“Aechives”, dalam ALA World Encyvlopedia of Library and Information Servise, 1980: 36-54.
“Archives”, The New Encyclopedia Brintannica, 1, 1989:530-531.
Bahmer, Robert H. “Archives,” dalam Encyclopedia of library and Information      scince, 1:515-519














Tidak ada komentar: